Praktek Aikido pada akhirnya harus menjadi praktek kehidupan kita sehari-hari, dari waktu ke waktu. Setiap saat dalam hidup kita akan melibatkan semacam konflik – dengan orang lain, dengan lingkungan kita, dengan tubuh kita, dengan diri kita sendiri. Namun, adalah pilihan kita untuk melihat konflik ini sebagai sesuatu yang harus dihindari dan diperjuangkan, atau sebagai kekuatan kreatif perubahan yang memungkinkan pertumbuhan dan pembelajaran sejati.

Untuk mengembangkan potensi manusia yang sejati, diperlukan semacam disiplin dan penyempurnaan. Untuk mengembangkan kesadaran, ketegasan, kekuatan batin dan kasih sayang, kita harus mengalami kesulitan dan pekerjaan menghadapi hidup dengan jujur. Hidup itu sendiri harus digunakan untuk menempa diri kita sendiri. Filosofi Aikido ini berarti bahwa, pada akhirnya, dojo (ruang pelatihan) kami lebih dari sekadar bangunan tempat kami berlatih. Dojo kita yang sebenarnya adalah hidup kita sendiri. Dan, Aikido terdiri dari metodologi pelatihan terpadu yang dirancang untuk mewujudkan realisasi ini dan memanfaatkannya dengan baik.

Dilihat dengan cara ini, hidup menjadi kaya dan penuh makna. Setiap situasi digunakan sebagai batu loncatan untuk pertumbuhan yang lebih besar. Kita belajar untuk membuka diri terhadap pengalaman, daripada menghindari aspek kehidupan yang tidak menyenangkan. Pikiran kita berkembang, dan kita menjadi kuat.

Ini adalah warisan dari cara bela diri, dan nilai sebenarnya dari pelatihan Aikido. Impian O-Sensei adalah semua orang di dunia, berlatih bersama dalam damai untuk keuntungan bersama. Menekankan nilai-nilai positif dari cara bela diri, Aikido terus tumbuh dan menyebar ke seluruh dunia, memenuhi visi ini.